PENGKAJIAN ZONA POTENSIAL
PENANGKAPAN IKAN KEMBUNG ( Rastrelliger
sp ) DI KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA
Wilayah Kabupaten Asahan Sumatera
Utara berbatasan langsung dengan selat Malaka memiliki potensi perikanan yang
cukup besar terutama kelompok ikan pelagis kecil, khususnya untuk perairan
pantai Timur Sumatera Utara, jenis ikan pelagis kecil yang banyak tertangkap
adalah ikan kembung jantan, layang, selar, kembung betina, dan tembang. Ikan
kembung merupakan sumberdaya perikanan yang sangat berpotensial karena
merupakan komoditas ekspor, sehingga dibutuhkan informasi lengkap mengenai
sumberdaya ikan tersebut di suatu perairan, Kurangnya data dan informasi
tentang penyebaran daerah penangkapan ikan kembung di perairan Kabupaten Asahan
Sumatera Utara menyebabkan pemanfaatanya kurang optimal. Salah satu masalah
yang dihadapi dalam pengelolaan perairan di Kabupaten Asahan ini adalah terbatasnya
penelitian dibidang oseeanografi seperti, suhu permukaan laut dan distribusi
parameter oseanografi.
Daerah penangkapan potensial ikan
kembung di Kabupaten Asahan Sumatera Utara dapat ditentukan dengan menggunakan
beberapa indikator, yaitu:
a. Hasil
Tangkapan
Daerah penangkapan yang
paling besar tangkapanya menunjukan daerah penangkapan ikan yang potensial.
Untuk perairan di Kabupaten Asuhan Sumatera Utara, daerah penangkapan ikan
kembung jantan terdapat disekitar perairan Pulau Berhala, sedangkan daerah
penangkapan ikan kembung betina terdapat
di bagian Timur Tanjung Siapi – api.
b. Ukuran
Ikan
Ikan kembung jantan matang gonad berukuran 20 cm sedangkan betina
berukuran 16 cm. Daerah yang didominasi oleh ukuran matang gonad bukanlah
daerah perairan penangkapan yang potensial.
c. Salinitas
Apabila salinitas air
di daerah perairan penangkapan merupakan salinitas untuk pemijahan, maka
bukanlah termasuk daerah penangkapan yang potensial. Salinitas daerah parairan
penangkapan ikan kembung jantan terdapat di sekitar Pulau Berhala berkisar
antara 31‰ – 33 ‰ , sedangkan
kondisi salinitas di perairan bagian Timur Tanjung Siapi – api merupakan daerah
perairan penangkapan ikan kembung betina berkisar antara 27‰ – 30‰. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan salinitas di daerah perairan penangkapan ikan
kembung jantan lebih tinggi dari ikan kembung betina, hal ini disebabkan karena
berada pada bagian mulut Utara Selat Malaka disbanding bagian Selatan Selat
Malaka yang lebih sempit. Disamping itu disebabkan karena adanya masukan air
dari Laut Andaman yang bersalinitas tinggi.
d. Suhu
Permukaan Laut Optimum
Daerah perairan penangkapan ikan
yang potensial yaitu berada pada kisaran suhu diluar suhu pemijahan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan suhu permukaan laut optimum untuk
daerah penagkapan ikan di perairan Kabupaten Asahan Sumatera Utara berkisar
antara 28,82˚C – 30,48˚C untuk ikan kembung jantan, sedangkan yang betina
berkisar antara 28,78˚C – 29,96˚C. Perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh
sistem angin musim yang mengalami pembalikan arah dua kali setahun. Rata- rata
suhu permukaan laut ini pada musim angin barat lebih rendah dibandingkan pada
saat musim angin timur. Hal ini disebabkan karena tingginya curah hujan serta
masih kuatnya pengaruh angin muson yang menyebabkan terjadinya pengadukan masa
permukaan laut, disamping itu juga dipengaruhi oleh uap air dan awan yang
banyak pada musim angin barat. Kenaikan suhu permukaan laut menyebabkan
peningkatan hasil tangkapan yang signifikan.
Zona penagkapan ikan ikan kembung di
perairan Kabupaten Asahan Sumatera Utara, untuk ikan kembung jantan terdapat
pada sekitar Pulau Berhala pada posisi 03˚40’00” - 03˚50’00” LU, 99˚40’00” -
100˚00’00” BT, sedangkan untuk ikan kembung betina terdapat di bagian Timur
Tanjung Siapi-api Kota Tanjung Balai Asahan pada posisi 03˚10’00” - 03˚20’00”
LU, 100˚20’00” - 100˚30’00” BT. Perairan sekitar Pulau Berhala dibagi atas dua
kategori yaitu kategori potensial dan sedang. Sedangkan perairan penangkapan
Timur Tanjung Siapi-api Kota Tanjung dibagi atas tiga kategori yaitu potensial,
baik dan sedang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar