TUGAS TERSTRUKTUR AVERTEBRATA AIR
“ COELENTERATA “
Anggota Kelompok IV :
o
Dzikrina Nur Fatima H1K011027
o
Shinta Praningtyas H1G011013
o
Donna Mustika H1G011001
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
2011
KATA
PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dari kelompok 2 bisa menyelesaikan tugas terstruktur kami tepat waktu. Tak
lupa kami haturkan beribu-ribu salam kepada Nabi besar junjungan kita semua,
Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak Drs.
Setijanto,M.Sc,ST selaku dosen pembimbing mata kuliah avertebrata air kami yang
telah banyak memberikan arahan dan nasihat-nasihat yang sangat membantu dalam
kelancaran pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada kakak senior dan semua teman-teman yang telah membantu yang namanya tak
bisa kami sebutkan satu per satu.
Tugas
terstruktur ini berjudul “ COELENTERATA“. Coelenterta berasal dari
bahasa Yunani yaitu Coilosyang berarti rongga
dan Enteron
yang berarti usus.Jadi Coelenterata
dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus.Sebagian
besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis
lainnya.Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan
fase Medusa.Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat
(tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak
bebas.
Kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun bagi perbaikan tugas terstruktur ini.Mudah – mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang menggunakan.
Purwokerto, 18 Maret 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………….
BAB I. I.1.
Pendahuluan.......................................................................................
I.2. Pengertian………………………………………………………………………………………..
I.3. Ciri
– cirri…………………………………………………………………………………………..
BAB II. II.1. Klasifikasi…………………………………………………………………………………………..
II.2. Morfologi………………………………………………………………………………………....
II.3. Fisiologi……………………………………………………………………………………………..
BAB III. III.1. Peranan…………………………………………………………………………………………….
BAB IV. VI.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………….
GLOSARIUM .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………….
I.1. PENDAHULUAN
Wilayah
Indonesia 75%-nya merupakan daerah perairan yang meliputi perairan tawar, payau
dan laut yang di dalamnya terdapat berbagai jenis hewan dan tumbuhan air.Jenis
hewan sendiri dibagi menjadi dua yaitu vertebrata (bertulang belakang) dan
avertebrata (tidak bertulang belakang).
Hewan avertebrata sebagian besar
ditemukan di daerah perairan.Coelenterata
merupakan salah satu avertebrata yang hidupnya berada di daerah perairan.Coelenterata berasal dari bahasa Yunani
yaitu coilos yang berarti rongga dan
enteron yang berarti usus.Jadi Coelenterata adalah hewan yang memiliki
rongga yang berfungsi sebagai usus. Filum ini dibagi menjadi empat kelas yaitu:
kelas Hydrozoa, kelas Schypozoa, kelas Anthozoa, dan kelas Cubozoa.
Coelenterata memiliki banyak fungsi
baik dalam perikanan, perindustrian, dan sebagai barang yang dapat dikonsumsi.
I.2. PENGERTIAN
Coelenterata berasal dari bahasa
Yunani yaitu coilos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.Jadi Coelenterata dapat diartikan sebagai
hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus.Nama Filum Coelenterata lebih sering dikenal
sebagai Cnidaria.Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yaitu cnido yang berarti penyengat karena hewan
ini memiliki sel penyengat
(Pandhu, 2010).
I.3. CIRI – CIRI
Filum
Coelenterata memiliki beberapa ciri khusus yaitu:
1. Merupakan Hewan multiseluler Invertebrata.
2. Habitatnya di laut atau air tawar.
3. Struktur tubuhnya radial simetri .
4. Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi organel-organel
penyengat.
5. Tubuh simetri radial.
6. Tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler untuk mencerna
makanan.
7. Memiliki mulut sekaligus sebagai anus.
8. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
9. Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.
(Pandhu, 2010)
II.1. KLASIFIKASI
Filum Coelenterata dibagi
menjadi empat kelas yaitu:
Ø KELAS HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang
berbentuk seperti ular.Umumnya berbentuk soliter atau berkoloni.Soliter
berbentuk polip dan koloni berbentuk polip dan medusa.Lebih sering ditemukan
dalam bentuk koloni polip sedankan dalam bentuk medusa jarang banyak
ditemukan.Contohnya hydra dan obelia. (Winarni. 2011)
Bentuk tubuh hydra seperti polip, dan habitatnya di
air tawar.Ukuran tubuhnya 10mm-30mm. Makananya berupa tumbuhan kecil dan
crustacea.Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki gunanya untuk
melekat pada objek dan bergerak.Tentakelnya berfungsi sebagai alat untuk
menangkap makanan.Selanjutnya makanan dicerna dalam rongga gastrovaskuler.
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas. Tunas
memiliki epidermis , mesoglea dan rongga gastrovaskuler.Tunas tersebut akhirnya
membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya. Reproduksi seksual
terjadi melalui pelebura sel telur dari ovarium dengan sperma dari testis.
Hasil pertemuan sperma dengan ovum ini akan membentuk zigot yang selanjutnya
akan membentuk individu baru. (Winarni. 2011)
1.
Hydra
Ciri-ciri khusus yang dimiliki hydra :
·
Hydra habitatnya di air tawar
·
Bersifat soliter
·
Bentuk menyerupai silinder yang dapat
dipanjang pendekkan
·
Berwarna putih dengan panjang 1-3 mm
dan garis tengah 1mm
·
Mulut berada diujung yang disebut ujung
oral
·
Reproduksi aseksual dengan membentuk
tunas pada sisi tubuh
·
Secara seksual diawali dengan
pembentukan ovarium dan testis
·
Testis berada di atas dan ovarium
berada di bawah
2. Obelia
Ciri-ciri khusus obelia:
·
Obelia hidup di perairan laut
·
Ada yang bersifat polyp dan medusa
·
Mengalami pergiliran hidup dalam siklus
hidupnya
·
Fase polyp obelia biasa hidup berkoloni
Kelas Hydrozoa terdiri dari:
a. Ordo Hydroida, contoh: Obelia, Hydroctinia, dan Hydra
b.
Ordo
Milleporina, contoh: Millepora
c.
Ordo
Stylasterina, contoh: Stylaslantheca, Hydralimania
d.
Ordo
Stranchylina, contoh: Craspedacusta
sowerbii
e.
Ordo
Siphonopora, contoh: Physalia pelagic
f.
Ordo
Chondrophora, contoh: Porpita dan Vellela
g. Ordo Actinulida, contoh: Octohydra
(Setijanto, 2006)
Ø KELAS SCYPHOZOA
Schypozoa berasal dari bahasa yunani
schypo yang berarti mangkok dan zoa yang berarti hewan. Bentuk serupa medusa
dengan tentakel.Mempunyai mesoglea gelatinosa yang tebal.Rongga pencernaannya
membentuk percabangan yang berupa saluran-saluran, kemungkinan bentuk polip
sangat kecil.Sifat kelaminnya diesius.Semuanya hidup di laut. (Suhardi. 1983)
Medusa umumnya bertahan lebih lama
dalam siklus hidup kelas Schypozoa.Medusa dari sebagian besar spesies hidup
diantara plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar dari hewan Scypozoa yang
hidup di pantai akan melalui tahapan polip kecil selama siklus hidupnya, tetapi
ubur-ubur yang hidup di laut terbuka umumnya tidak melalui tahapan polip yang
sesil. (Campbell, dkk,
2003)
Ordo pada Scyphozoa yaitu adalah
sebagai berikut:
a. Ordo Stauromedusa
b. Ordo Cubomedusa, contoh: Chyronex Fleckery, Lebah laut.
c.
Ordo
Coronatae, contoh: Periphylla
d. Ordo Semaestomae, contoh: Chrysaora, Aurelia, Cyanea.
e.
Ordo
Rhyzostomae, contoh: Cassiopeia dan Rhizost
Ø KELAS ANTHOZOA
Anthozoa berasal darikata Anthos =
bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti
hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga..Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai
polip.Biladibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa (Sudjadi,
2007).
Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon Laut) dan Koral
(Karang).
1.
Mawar
Laut (Anemon Laut)
Mawar laut
hidup menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut mawar laut terdapat
banyak tentakel berukuran pendek, tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar
pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga mawar laut tetap bersih. Beberapa
contoh mawar laut :Urticina lofotensis, Anthopleura
xanthogrammica, dan Euphyllia
glabrescens. (Winarni. 2011)
2.
Koral
(Karang)
Koral atau karang cara hidupnya
berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur
yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan
menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batukarang,yaitu karang pantai, karang
penghalang dan karang atol (Sudjadi,2007).
Contoh :
1. Anemon laut : Metridium marginatum,
Utricina crasicaris.
2. Karang laut : Astrangia denae,
Tubiphora musica
Ordo pada Anthozoa adalah sebagai berikut:
a. Dari subklasis Zoantharia
1. Actiniaria, contoh: Metridium, Eduardisa
2.
Scleractinia,
contoh: Acropora, Fungia, dan Astrangia
3.
Carillimorpharia,
contoh: Corynactis
4.
Zoanthidea,
contoh: Epizoantus
5.
Antipatharia,
contoh: Antipathes
6. Ceriantharia
b. Dari subklasis Alcyonaria
1.
Ordo
Stolonofera, contoh: Tubipora musica
2.
Ordo
Telestacea, contoh: Telesto
3.
Ordo
Alcyonacea, contoh: Alcionium palmatum
4.
Ordo
Coenothecalia, contoh: Heliopora
5.
Ordo
Gorgonacea, contoh: Corallium dan Gorgonia
6.
Ordo
Pennaulacea, contoh: Stylatula dan Pennaluta sulcata
Ø KELAS CUBOZOA
Pada tahun 1980, Cubozoa termasuk dalam golongan Scyphozoa
sebagai ordo Cubomedusa atau Carybdeida atas dasar beberapa persamaan anatomi,
fisiologi, dan daur hidupnya.Namun kemudian merupakan kelas tersendiri karena
Cubozoa juga memiliki persamaan cirri dengan Hydrozoa. (Setijanto,
2006)
Medusa Cubozoa termasuk ubur-ubur sejati karena berukuran
besar, pelagis, dan dominan.Lonceng medusa mempunyai empat sisi datar sehingga
bentuknya seperti kubus. (Setijanto, 2006 Beberapa jenis Cubomedusa berbahasa bagi penyealam atau
perenang laut.Tentakel Cubomedusa yang mengandung nematocyst yang berbahaya
apabila terkena anggota tubuh karena dapat mengakibatkan borok yang
kesembuhannya lambat dan menimbulkan kematian dalam waktu 3-20 menit. (Setijanto,
2006)
II.2. MORFOLOGI
Dinding tubuhnya terdiri dari 2
lapisan lembaga yaitu:
1. Ektoderm yaitu tubuh bagian luar
2. Endoderm yaitu tubuh bagian dalam
1. Ektoderm yaitu tubuh bagian luar
2. Endoderm yaitu tubuh bagian dalam
(Pandhu, 2010)
Selain mempunyai dua lapisan tersebut, kita mengenal
istilah mesoglea yang terdapat diantara lapisan-lapisan tipis itu. Coelenterata
disebut hewan diploblastik karena memiliki dua lapisan tubuh. (Pandhu, 2010)
Selain Hydra sp.
dan beberapa jenis lainya, sebagian besar Coelenterara berhabitat di laut.
Cnidaria memiliki dua fase bentuk tubuh yang biasa dikenal dengan fase polip
dan fase medusa. Polip adalah fase saat Coelenterata melekat pada substratnya
sedangkan medusa adalah fase Coelenterata dapat bergerak bebas. (Pandhu, 2010)
Lapisan pada
epidermis polip terdiri dari lima macam sel yaitu:
§ Sel epitel otot berukuran besar dan
merupakan pelindung tubuh
§ Sel interstisial berukuran kecil,
agak bulat, nucleus besar, terletak diantara sel epitel otot, mampu
menghasilkan tipe sel lain seperti sperma, sel telur atau cnidocyte.
§ Sel cnidocyte (knidoblast) terletak diantara atau
mendesak sel epitel otot. Di dalam cnidocyte terdapat struktur seperti kapsul
bulat, atau lonjong. Pada spesies air tawar berukuran 5-25µm. Selain
nematocyst, ada bentuk lain yaitu spirocyst dan phycocyst. Spirocyst berada
pada anthozoa. Spirocyst berbentuk benang yang telah ditembakkan akan larut
menjadi jaring pekatyang lengket dan berguna untuk menempel dan menangkap
mangsa.
§ Sel kelenjar lender yang
menghasilkan lender yang digunakan sebagai pelindung untuk menangkap mangsa dan
melekat pada substrat.
§ Sel sensori memanjang dan terdapat
diantara sel-sel epitelio musculer. Pada ujung yang bebas sering ada lanjuran
sebagai rambut. Pada ujung lain berpangkal dua serabut atau lebih yang
berhubungan dengan sel saraf atau dengan serabut otot.
(Setijanto,
2006)
Lapisan gastrodermis pada suatu
polip terdiri atas sel-sel:
Ø Sel epitheliomusculer di dalam
dinding manubrium, di dalam basisnya yang menempel pada mesoglea mengandung
serabut-serabut otot yang tersusun transfersal. Sedangkan di dalam corpus pada
ujung bebasnya ada yang mempunyai flagella dan ada yang ada yang dapat
membentuk pseudopodia pada ujung bebasnya. Flagella berpangkal pada
bletharuplast. Di dalam tentakel sel-sel epithelium mempunyai membran yang
tebal dan banyak vakuola di dalam protoplasma, sehingga dapat digunakan sebagai
skeleton.
Ø Sel sensoris lebih sedikit
Ø Sel syaraf seperti di dalam
epidermis
Ø Sel interstisial tidak banyak dan
diduga berasal dari epidermis
Ø Sel kelenjar terdapat diantara
sel-sel ephiteliomusculer di dalam dinding corpus.
(Setijanto,
2006)
Lapisan-lapisan yang terdapat pada
medusa sama seperti pada polip. Disebelah luar terdapat epidermis.Di tepi
ostium, epidermis, gastrodermis, dinding enteron serta saluran-saluran radial
dan saluran circuler.Di dalam mangkuk tidak ada saluran radial tetapi ada
lanjutan dari gastrodermis berupa satu lapisan sel-sel ephitelium.Di dalam
tentakel ada lanjutan gastrodermis berupa satu rangkaian sel-sel
ephitelium.Velum ialah lipatan epidermis dengan di dialamnya mesoglea.Pada
pangkal velum di dalam epidermis diatas dan di bawah mesoglea terdapat
lingkaran sel-sel saraf serta lanjutan-lanjutannya. (Setijanto,
2006)
II.3. FISIOLOGI
1.
PENCERNAAN
Cnidaria
adalah karnivora yang menggunakan tentakel yang tersusun dalam suatu cincin di
sekitar mulut untuk menangkap mangsa dan mendorong makanan ke dalam rongga
gastrovaskuler, tempt penceraan dimulai. Sisa-sisa makanan yang tidak tercena
dikeluarkan melalui mulut dan anus. Tentakel dipersenjatai dengan deretan knidosit,
sel-sel khas yang berfungsi dalam pertahanan dan penangkaan mangsa. (Campbell,
dkk, 2003)
A. aurita (Linnaeus) makan setiap meso dan makro-zooplankton sebagai mangsa (Omori et al. 1995).
Pemeriksaan dari kantong makanan A aurita (Linneaus) dari Suez Canal
engungkapka bahwa mereka menelan hapir semua zooplanton di lapangan, termasuk
ciliata dan copepoda. (El-Serehy, 2005)
2. REPRODUKSI
Reproduksi Coelenterata terjadi
secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual ditandai
dengan pembentukan tunas pada sisi tubuh polip yang lama kelamaan menjadi
banyak dan membentuk suatu koloni. Sedangkan reproduksi seksual dilawali dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet-gamet ini
biasanya dihasilakan oleh seluruh
Coelenterata pada fase
medusa dan beberapa fase
polip, sepertihydra sp.
Skema reproduksi Coelenterata
3.
PERGERAKAN
Kontraksi otot
berpengaruh terhadap cairan dalam rongga gastrovaskuler yang berlaku sebagai
rangka hidrostatik, sebagai mana mesoglea. Gerakan polyp terbatas, merayak atau
meliuk-liuk, dan medusa dapat beerenang bebas. Tubuh polyp seperti halnya hydra
dapat memanjang dan memendek atau melengkung ke berbagai arah. Medusa berenang
dengan jalan berdenyut yang dihasilkan oleh otot melingkar dan menghasilkan
gerakan vertikal, sedangkan gerakan horizontal tergantung pada arus laut,
kecuali pada beberapa cubomedusa. (Setijanto, 2006)
4. RESPIRASI DAN EKSKRESI
Coelenterata
tidak memiliki alat pernafasan dan ekskresi yang khusus. Pertukaran
gas terjadi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.Sisa metabolisme dalam
bentuk ammonia dibuang secara difusi. (Setijanto,
2006)
5. PEREDARAN DARAH
Filum
coelenterata tidak memiliki peredaran darah khusus. Peredaran makanan dilakukan
dengan sistem difusi.
6. SISTEM PERTAHANAN
Coelenterata
hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Filum ini
memiliki sel penyengat yang disebut cnidocyte pada tentakel. Jika ada mangsa yang menempel atau mendekati tentakel
akanmengenai cnidocytit, cnidocyt mengeluarkan racun untuk melumpuhkan
mangsa tersebut. Mangsa yang sudah dilumpuhkan ditangkap oleh tentakel.Tentakel
kemudian menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
III.1. PERANAN COELENTERATA
1. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan
Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi
bahan kosmetik / kecantikan.
2. Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik,
ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3. Karang atol, karang pantai, dan karang
penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
4. Merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.
5. Pantai dengan karang yang indah dapat
dijadikan objek wisata.
6. Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para
penggemar snorkling
dan diving.
(Winarni, 2011)
IV.1. KESIMPULAN.
Coelenterata
diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai
usus.Coelenterata lebih sering dikenal sebagai Cnidaria yang berarti penyengat
karena hewan ini memiliki sel penyengat.Habitatnya
di perairan dangkal di laut atau air tawar kebanyakan hewan coelenterata ini
memiliki struktur tubuh radial simetri dan berapa simetri biradial.Struktur
tubuhnya ada yang polyp yaitu hidupnya menetap dan medusa yang hidupnya
berenang bebas.Sel
kelenjar lender yang menghasilkan lender yang digunakan sebagai pelindung untuk
menangkap mangsa dan melekat pada substrat.
Pertukaran
gas pada Hydra terjadi secara langsung pada permukaan tubuhnya.Hal ini tidak
mempunyai organ khusus untuk pernafasan, pembuanagan hasil ekskresi, dan juga
tidak mempunyai darah serta system peredaran darah.Semua organ-organ itu bagi
Hydra tidak diperlihatkan, sebab tubuhnya tersusun atas deretan sel-sel yang
sebagian besar masih bebas bersentuhan langsung dengan air yang ada
disekitarnya. Di samping itu dinding tubuh Hydra merupakan dinding tipis, oleh
sebab itu pertukaran gas oksigen dan karbondioksida maupun zat-zat sampah dari
bahan nitrogen tidak menjadi persoalan bagi tubuh Hydra. Pertukaran zat
tersebut berlangsung secara langsung dengan dunia luar secara difusi osmosis
melalui membrane dari masing-masing sel. Dengan perkataan lain proses
pernafasan maupun pembuangan sisa metabolisme dilakukan secara mandiri oleh
masing-masing sel yang bersangkutan.
GLOSARIUM
1. Multisellular invertebrata : hewan
tak bertulang belakang yang memiliki banyak sel.
2. Simetri
radial : suatu tipe simetri yang secara radial
mengelilingi suatu sumbu pusat tunggal. Umumnya di sisi kanan dan kiri tubuh
hewan tidak jelas, karena masing-masing busur identik terhadap busur lainnya
3. Gastrovaskuler : rongga yang fungsinya sebagai usus.
4. Knidosit / knidoblast : organel penyengat yang terdapat pada tentakel,
berfungsi untuk menyengat mangsa atau alat pelindung dari musuh.
5. Hypostome : struktur tubuh yang menyerupai mulut.
6. Soliter : hidup secara sendiri-sendiri.
7. Difusi : peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat
terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
DAFTAR PUSTAKA
El-Serehy,
Hamed. 2005. The Jellyfish Aurelia aurita
(Cnidaria : Scyphomedusae): Its Life History Strategy, Migration Activity and
Its Impact on The Zooplankton Community of Suez Canal, Egypt.
Campbell, Neil
A, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima -
Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Pandhu. 2010. Phylum Coelenterata (Cnidaria). http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/02/phylum-coelenterata-cnidaria.html. Diakses 20 Maret 2011.
Setijanto. 2006. Avertebrata Akuatik Jilid (1&2).
Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman
Sudjadi, Bagod dan Siti
Laila. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Suhardi. 1983. Evolusi
Avertebrata. Jakarta: UI Press.
Winarni, Ida.
2011. Filum Coelenterata. http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/filum-coelenterata.html. Diakses 15
Maret 2012.