Sabtu, 05 Januari 2013

COELENTERATA

TUGAS TERSTRUKTUR AVERTEBRATA AIR

COELENTERATA



Anggota Kelompok IV :

o   Dzikrina Nur Fatima                        H1K011027
o   Shinta Praningtyas                            H1G011013
o   Silvia Dwi Utami                               H1G011019
o   Donna Mustika                                  H1G011001

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
2011


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang  Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dari kelompok 2 bisa menyelesaikan tugas terstruktur kami tepat waktu. Tak lupa kami haturkan beribu-ribu salam kepada Nabi besar junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga kami ucapkan kepada bapak Drs. Setijanto,M.Sc,ST selaku dosen pembimbing mata kuliah avertebrata air kami yang telah banyak memberikan arahan dan nasihat-nasihat yang sangat membantu dalam kelancaran pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada kakak senior dan semua teman-teman yang telah membantu yang namanya tak bisa kami sebutkan satu per satu.
Tugas terstruktur ini berjudul “ COELENTERATA“. Coelenterta berasal dari bahasa Yunani yaitu Coilosyang berarti rongga dan Enteron yang berarti usus.Jadi Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus.Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya.Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa.Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.
            Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan tugas terstruktur ini.Mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang menggunakan.

                                                                                                               
Purwokerto, 18  Maret 2012




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR          ………………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN                               ………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI                          ………………………………………………………………………………………………………….
BAB I.                    I.1.         Pendahuluan.......................................................................................
I.2.          Pengertian………………………………………………………………………………………..        
I.3.          Ciri – cirri…………………………………………………………………………………………..         

BAB II.                   II.1.        Klasifikasi…………………………………………………………………………………………..        
                                II.2.        Morfologi………………………………………………………………………………………....        
                                II.3.        Fisiologi……………………………………………………………………………………………..
                               
BAB III.                 III.1.       Peranan…………………………………………………………………………………………….

BAB IV.                 VI.1.       Kesimpulan……………………………………………………………………………………….

GLOSARIUM                      .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA           ………………………………………………………………………………………………………….








I.1. PENDAHULUAN

            Wilayah Indonesia 75%-nya merupakan daerah perairan yang meliputi perairan tawar, payau dan laut yang di dalamnya terdapat berbagai jenis hewan dan tumbuhan air.Jenis hewan sendiri dibagi menjadi dua yaitu vertebrata (bertulang belakang) dan avertebrata (tidak bertulang belakang).
            Hewan avertebrata sebagian besar ditemukan di daerah perairan.Coelenterata merupakan salah satu avertebrata yang hidupnya berada di daerah perairan.Coelenterata berasal dari bahasa Yunani yaitu coilos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.Jadi Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus. Filum ini dibagi menjadi empat kelas yaitu: kelas Hydrozoa, kelas Schypozoa, kelas Anthozoa, dan kelas Cubozoa. Coelenterata memiliki banyak fungsi baik dalam perikanan, perindustrian, dan sebagai barang yang dapat dikonsumsi.

I.2. PENGERTIAN

            Coelenterata berasal dari bahasa Yunani yaitu coilos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.Jadi Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus.Nama Filum Coelenterata lebih sering dikenal sebagai Cnidaria.Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yaitu cnido yang berarti penyengat karena hewan ini memiliki sel penyengat (Pandhu, 2010).
I.3. CIRI – CIRI
Filum Coelenterata memiliki beberapa ciri khusus yaitu:
1. Merupakan Hewan multiseluler Invertebrata.
2. Habitatnya di laut atau air tawar.
3. Struktur tubuhnya radial simetri .
4. Memiliki sel-sel knidosit/knidoblast yang berisi organel-organel penyengat.
5. Tubuh simetri radial.
6. Tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan.
7. Memiliki mulut sekaligus sebagai anus.
8. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
9. Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.
(Pandhu, 2010)

















II.1. KLASIFIKASI
                        Filum Coelenterata dibagi menjadi empat kelas yaitu:
Ø  KELAS HYDROZOA
Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk seperti ular.Umumnya berbentuk soliter atau berkoloni.Soliter berbentuk polip dan koloni berbentuk polip dan medusa.Lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni polip sedankan dalam bentuk medusa jarang banyak ditemukan.Contohnya hydra dan obelia. (Winarni. 2011)
Bentuk tubuh hydra seperti polip, dan habitatnya di air tawar.Ukuran tubuhnya 10mm-30mm. Makananya berupa tumbuhan kecil dan crustacea.Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki gunanya untuk melekat pada objek dan bergerak.Tentakelnya berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.Selanjutnya makanan dicerna dalam rongga gastrovaskuler. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk tunas. Tunas memiliki epidermis , mesoglea dan rongga gastrovaskuler.Tunas tersebut akhirnya membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya. Reproduksi seksual terjadi melalui pelebura sel telur dari ovarium dengan sperma dari testis. Hasil pertemuan sperma dengan ovum ini akan membentuk zigot yang selanjutnya akan membentuk individu baru. (Winarni. 2011)

           


1.      Hydra
Ciri-ciri khusus yang dimiliki hydra :
·      Hydra habitatnya di air tawar
·      Bersifat soliter
·      Bentuk menyerupai silinder yang dapat dipanjang pendekkan
·      Berwarna putih dengan panjang 1-3 mm dan garis tengah 1mm
·      Mulut berada diujung yang disebut ujung oral
·      Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas pada sisi tubuh
·      Secara seksual diawali dengan pembentukan ovarium dan testis
·      Testis berada di atas dan ovarium berada di bawah



2.      Obelia
Ciri-ciri khusus obelia:
·      Obelia hidup di perairan laut
·      Ada yang bersifat polyp dan medusa
·      Mengalami pergiliran hidup dalam siklus hidupnya
·      Fase polyp obelia biasa hidup berkoloni



 







                                                           
            Kelas Hydrozoa terdiri dari:
a.       Ordo Hydroida, contoh: Obelia, Hydroctinia, dan Hydra
b.      Ordo Milleporina, contoh: Millepora
c.       Ordo Stylasterina, contoh: Stylaslantheca, Hydralimania
d.      Ordo Stranchylina, contoh: Craspedacusta sowerbii
e.       Ordo Siphonopora, contoh: Physalia pelagic
f.        Ordo Chondrophora, contoh: Porpita dan Vellela
g.      Ordo Actinulida, contoh: Octohydra
(Setijanto, 2006)

Ø  KELAS SCYPHOZOA
Schypozoa berasal dari bahasa yunani schypo yang berarti mangkok dan zoa yang berarti hewan. Bentuk serupa medusa dengan tentakel.Mempunyai mesoglea gelatinosa yang tebal.Rongga pencernaannya membentuk percabangan yang berupa saluran-saluran, kemungkinan bentuk polip sangat kecil.Sifat kelaminnya diesius.Semuanya hidup di laut.  (Suhardi. 1983)
Medusa umumnya bertahan lebih lama dalam siklus hidup kelas Schypozoa.Medusa dari sebagian besar spesies hidup diantara plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar dari hewan Scypozoa yang hidup di pantai akan melalui tahapan polip kecil selama siklus hidupnya, tetapi ubur-ubur yang hidup di laut terbuka umumnya tidak melalui tahapan polip yang sesil. (Campbell, dkk, 2003)

Ordo pada Scyphozoa yaitu adalah sebagai berikut:
a.       Ordo Stauromedusa
b.      Ordo Cubomedusa, contoh: Chyronex Fleckery, Lebah laut.
c.       Ordo Coronatae, contoh: Periphylla
d.      Ordo Semaestomae, contoh: Chrysaora, Aurelia, Cyanea.
e.       Ordo Rhyzostomae, contoh: Cassiopeia dan Rhizost

Ø  KELAS ANTHOZOA
Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga..Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip.Biladibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa (Sudjadi, 2007).
Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon Laut) dan Koral (Karang).
1.      Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut hidup menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut mawar laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek, tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga mawar laut tetap bersih. Beberapa contoh mawar laut :Urticina lofotensis, Anthopleura xanthogrammica, dan Euphyllia glabrescens. (Winarni. 2011)

2.      Koral (Karang)
Koral atau karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batukarang,yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang atol (Sudjadi,2007).
Contoh :
1.      Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina crasicaris.
2.      Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica
Ordo pada Anthozoa adalah sebagai berikut:
a.       Dari subklasis Zoantharia
1.      Actiniaria, contoh: Metridium, Eduardisa
2.      Scleractinia, contoh: Acropora, Fungia, dan Astrangia
3.      Carillimorpharia, contoh: Corynactis
4.      Zoanthidea, contoh: Epizoantus
5.      Antipatharia, contoh: Antipathes
6.      Ceriantharia
b.      Dari subklasis Alcyonaria
1.      Ordo Stolonofera, contoh: Tubipora musica
2.      Ordo Telestacea, contoh: Telesto
3.      Ordo Alcyonacea, contoh: Alcionium palmatum
4.      Ordo Coenothecalia, contoh: Heliopora
5.      Ordo Gorgonacea, contoh: Corallium dan Gorgonia
6.      Ordo Pennaulacea, contoh: Stylatula dan Pennaluta sulcata

 













Ø  KELAS CUBOZOA
      Pada tahun 1980, Cubozoa termasuk dalam golongan Scyphozoa sebagai ordo Cubomedusa atau Carybdeida atas dasar beberapa persamaan anatomi, fisiologi, dan daur hidupnya.Namun kemudian merupakan kelas tersendiri karena Cubozoa juga memiliki persamaan cirri dengan Hydrozoa. (Setijanto, 2006)
      Medusa Cubozoa termasuk ubur-ubur sejati karena berukuran besar, pelagis, dan dominan.Lonceng medusa mempunyai empat sisi datar sehingga bentuknya seperti kubus. (Setijanto, 2006      Beberapa jenis Cubomedusa berbahasa bagi penyealam atau perenang laut.Tentakel Cubomedusa yang mengandung nematocyst yang berbahaya apabila terkena anggota tubuh karena dapat mengakibatkan borok yang kesembuhannya lambat dan menimbulkan kematian dalam waktu 3-20 menit. (Setijanto, 2006)




II.2. MORFOLOGI
Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu:
1. Ektoderm yaitu tubuh  bagian luar
2. Endoderm yaitu tubuh bagian dalam
(Pandhu, 2010)
Selain mempunyai dua lapisan tersebut, kita mengenal istilah mesoglea yang terdapat diantara lapisan-lapisan tipis itu. Coelenterata disebut hewan diploblastik karena memiliki dua lapisan tubuh. (Pandhu, 2010)
Selain Hydra sp. dan beberapa jenis lainya, sebagian besar Coelenterara berhabitat di laut. Cnidaria memiliki dua fase bentuk tubuh yang biasa dikenal dengan fase polip dan fase medusa. Polip adalah fase saat Coelenterata melekat pada substratnya sedangkan medusa adalah fase Coelenterata dapat bergerak bebas. (Pandhu, 2010)
Lapisan pada epidermis polip terdiri dari lima macam sel yaitu:
§  Sel epitel otot berukuran besar dan merupakan pelindung tubuh
§  Sel interstisial berukuran kecil, agak bulat, nucleus besar, terletak diantara sel epitel otot, mampu menghasilkan tipe sel lain seperti sperma, sel telur atau cnidocyte.
§  Sel cnidocyte (knidoblast) terletak diantara atau mendesak sel epitel otot. Di dalam cnidocyte terdapat struktur seperti kapsul bulat, atau lonjong. Pada spesies air tawar berukuran 5-25µm. Selain nematocyst, ada bentuk lain yaitu spirocyst dan phycocyst. Spirocyst berada pada anthozoa. Spirocyst berbentuk benang yang telah ditembakkan akan larut menjadi jaring pekatyang lengket dan berguna untuk menempel dan menangkap mangsa.
§  Sel kelenjar lender yang menghasilkan lender yang digunakan sebagai pelindung untuk menangkap mangsa dan melekat pada substrat.
§  Sel sensori memanjang dan terdapat diantara sel-sel epitelio musculer. Pada ujung yang bebas sering ada lanjuran sebagai rambut. Pada ujung lain berpangkal dua serabut atau lebih yang berhubungan dengan sel saraf atau dengan serabut otot.
(Setijanto, 2006)

Lapisan gastrodermis pada suatu polip terdiri atas sel-sel:
Ø  Sel epitheliomusculer di dalam dinding manubrium, di dalam basisnya yang menempel pada mesoglea mengandung serabut-serabut otot yang tersusun transfersal. Sedangkan di dalam corpus pada ujung bebasnya ada yang mempunyai flagella dan ada yang ada yang dapat membentuk pseudopodia pada ujung bebasnya. Flagella berpangkal pada bletharuplast. Di dalam tentakel sel-sel epithelium mempunyai membran yang tebal dan banyak vakuola di dalam protoplasma, sehingga dapat digunakan sebagai skeleton.
Ø  Sel sensoris lebih sedikit
Ø  Sel syaraf seperti di dalam epidermis
Ø  Sel interstisial tidak banyak dan diduga berasal dari epidermis
Ø  Sel kelenjar terdapat diantara sel-sel ephiteliomusculer di dalam dinding corpus.
(Setijanto, 2006)
Lapisan-lapisan yang terdapat pada medusa sama seperti pada polip. Disebelah luar terdapat epidermis.Di tepi ostium, epidermis, gastrodermis, dinding enteron serta saluran-saluran radial dan saluran circuler.Di dalam mangkuk tidak ada saluran radial tetapi ada lanjutan dari gastrodermis berupa satu lapisan sel-sel ephitelium.Di dalam tentakel ada lanjutan gastrodermis berupa satu rangkaian sel-sel ephitelium.Velum ialah lipatan epidermis dengan di dialamnya mesoglea.Pada pangkal velum di dalam epidermis diatas dan di bawah mesoglea terdapat lingkaran sel-sel saraf serta lanjutan-lanjutannya. (Setijanto, 2006)

II.3. FISIOLOGI
1. PENCERNAAN
Cnidaria adalah karnivora yang menggunakan tentakel yang tersusun dalam suatu cincin di sekitar mulut untuk menangkap mangsa dan mendorong makanan ke dalam rongga gastrovaskuler, tempt penceraan dimulai. Sisa-sisa makanan yang tidak tercena dikeluarkan melalui mulut dan anus. Tentakel dipersenjatai dengan deretan knidosit, sel-sel khas yang berfungsi dalam pertahanan dan penangkaan mangsa. (Campbell, dkk, 2003)
A. aurita (Linnaeus) makan setiap meso dan makro-zooplankton sebagai mangsa (Omori et al. 1995). Pemeriksaan dari kantong makanan A aurita (Linneaus) dari Suez Canal engungkapka bahwa mereka menelan hapir semua zooplanton di lapangan, termasuk ciliata dan copepoda. (El-Serehy, 2005)
2. REPRODUKSI
            Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual ditandai dengan pembentukan tunas pada sisi tubuh polip yang lama kelamaan menjadi banyak dan membentuk suatu koloni. Sedangkan reproduksi seksual dilawali dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet-gamet ini biasanya dihasilakan oleh seluruh Coelenterata pada fase medusa dan beberapa fase polip, sepertihydra sp.
Skema reproduksi Coelenterata
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQnz-m98IZ6O3j3HbughKOTL4LbGM6pKVkcT2Tck0KyepQJ2uQi

3. PERGERAKAN
            Kontraksi otot berpengaruh terhadap cairan dalam rongga gastrovaskuler yang berlaku sebagai rangka hidrostatik, sebagai mana mesoglea. Gerakan polyp terbatas, merayak atau meliuk-liuk, dan medusa dapat beerenang bebas. Tubuh polyp seperti halnya hydra dapat memanjang dan memendek atau melengkung ke berbagai arah. Medusa berenang dengan jalan berdenyut yang dihasilkan oleh otot melingkar dan menghasilkan gerakan vertikal, sedangkan gerakan horizontal tergantung pada arus laut, kecuali pada beberapa cubomedusa. (Setijanto, 2006)
4. RESPIRASI DAN EKSKRESI
Coelenterata tidak memiliki alat pernafasan dan ekskresi yang khusus. Pertukaran gas terjadi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.Sisa metabolisme dalam bentuk ammonia dibuang secara difusi. (Setijanto, 2006)
5. PEREDARAN DARAH
Filum coelenterata tidak memiliki peredaran darah khusus. Peredaran makanan dilakukan dengan sistem difusi.
6. SISTEM PERTAHANAN
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Filum ini memiliki sel penyengat yang disebut cnidocyte pada tentakel. Jika ada mangsa yang menempel atau mendekati tentakel akanmengenai cnidocytit, cnidocyt mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa tersebut. Mangsa yang sudah dilumpuhkan ditangkap oleh tentakel.Tentakel kemudian menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
III.1. PERANAN COELENTERATA
1.  Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
2.  Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3.  Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
4.  Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
5.  Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.
6.  Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling
     dan diving.
(Winarni, 2011)










IV.1. KESIMPULAN.

Coelenterata diartikan sebagai hewan yang memiliki rongga yang berfungsi sebagai usus.Coelenterata lebih sering dikenal sebagai Cnidaria yang berarti penyengat karena hewan ini memiliki sel penyengat.Habitatnya di perairan dangkal di laut atau air tawar kebanyakan hewan coelenterata ini memiliki struktur tubuh radial simetri dan berapa simetri biradial.Struktur tubuhnya ada yang polyp yaitu hidupnya menetap dan medusa yang hidupnya berenang bebas.Sel kelenjar lender yang menghasilkan lender yang digunakan sebagai pelindung untuk menangkap mangsa dan melekat pada substrat.
Pertukaran gas pada Hydra terjadi secara langsung pada permukaan tubuhnya.Hal ini tidak mempunyai organ khusus untuk pernafasan, pembuanagan hasil ekskresi, dan juga tidak mempunyai darah serta system peredaran darah.Semua organ-organ itu bagi Hydra tidak diperlihatkan, sebab tubuhnya tersusun atas deretan sel-sel yang sebagian besar masih bebas bersentuhan langsung dengan air yang ada disekitarnya. Di samping itu dinding tubuh Hydra merupakan dinding tipis, oleh sebab itu pertukaran gas oksigen dan karbondioksida maupun zat-zat sampah dari bahan nitrogen tidak menjadi persoalan bagi tubuh Hydra. Pertukaran zat tersebut berlangsung secara langsung dengan dunia luar secara difusi osmosis melalui membrane dari masing-masing sel. Dengan perkataan lain proses pernafasan maupun pembuangan sisa metabolisme dilakukan secara mandiri oleh masing-masing sel yang bersangkutan.












GLOSARIUM
1. Multisellular invertebrata   :    hewan tak bertulang belakang yang memiliki banyak sel.
2. Simetri radial                      :    suatu tipe simetri yang secara radial mengelilingi suatu sumbu pusat tunggal. Umumnya di sisi kanan dan kiri tubuh hewan tidak jelas, karena masing-masing busur identik terhadap busur lainnya
3. Gastrovaskuler                   :    rongga yang fungsinya sebagai usus.
4. Knidosit / knidoblast          :    organel penyengat yang terdapat pada tentakel, berfungsi untuk menyengat mangsa atau alat pelindung dari musuh.
5. Hypostome                         :    struktur tubuh yang menyerupai mulut.
6. Soliter                                 :    hidup secara sendiri-sendiri.
7. Difusi                                 :    peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.














DAFTAR PUSTAKA
El-Serehy, Hamed. 2005. The Jellyfish Aurelia aurita (Cnidaria : Scyphomedusae): Its Life History Strategy, Migration Activity and Its Impact on The Zooplankton Community of Suez Canal, Egypt.
Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima - Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Pandhu. 2010. Phylum Coelenterata (Cnidaria). http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/02/phylum-coelenterata-cnidaria.html. Diakses 20 Maret 2011.
Setijanto. 2006. Avertebrata Akuatik Jilid (1&2). Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Jakarta: UI Press.
Winarni, Ida. 2011. Filum Coelenterata. http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/filum-coelenterata.html. Diakses 15 Maret 2012.